Senin, 17 November 2014

7 MASALAH DAN KELUHAN SATRIA FU TERPOPULER SEPANJANG MASA & SOLUSINYA

7 MASALAH DAN KELUHAN SATRIA FU TERPOPULER SEPANJANG MASA & SOLUSINYA

1. MESIN CEPAT PANAS
Buat anda yang juga baru punya FU, apalagi yang tadinya biasa bawa bebek < 150cc, jangan merasa aneh ato khawatir dengan panas mesin FU. Juga tak perlu panik terus latah ikut-ikutan beli busi tipe dingin dengan harapan mesin jadi lebih dingin. Bukannya adem malah fu anda jadi susah idup nantinya, busi gampang koit, dompet pun kempes karena keseringan beli busi baru..hehehe.

Sistem pendinginan Satria FU (SACS) memang sangat bergantung pada adanya aliran udara yang masuk melalui sirip sirip oil cooler, aliran udara ini kemudian digunakan untuk 'mendinginkan' oli yang disirkulasi melalui jalur oil cooler. Jadi wajar kalau dibawa jalan pelan atau macet, tiupan udara/angin kurang, terasa sekali suhu mesin nya cepat meningkat drastis. Meski selama saya memakai FU belum pernah sampai mengalami overheat, tapi sengatan hawa panas ini memang mengganggu kenyamanan berkendara.
Terkait keluhan ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membantu menjaga suhu mesin supaya tidak terlalu panas:

>> Kualitas dan Kuantitas Oli Mesin
- Oli yg direkomendasikan : tipe semi sintetik atau sekalian full sintetik jika memang budget anda mencukupi, dengan SAE 10w-40 yang lebih encer, atau bisa juga SAE 15w-50. Kelebihannya, pada suhu dingin, -misalnya pada saat pagi pagi- SAE ini lebih mudah/cepat bersirkulasi dan pada suhu panas jg tidak gampang mengental sehingga tetap mudah bersirkulasi mentransfer panas mesin dan sanggup menjangkau celah celah sempit didalam mesin.
- Gantilah Oli dan dan Filter Oli secara teratur sesuai anjuran. Setiap merk berbeda beda, tapi biasanya untuk semi sintetik idealnya setiap 2500km. Filter Oli berfungsi untuk menyaring kotoran/gram yang larut di oli. Ganti filter oli setiap 3x pergantian oli. Takaran oli 1liter. 

>>Rawat kondisi oil cooler
Kisi2/sirip oil cooler yang rusak berat/bengkok2 atau kotor dpt mengurangi kemampuan pendinginannya. Kisi2 ini memang gampang penyok, biasanya karena semprotan air tekanan tinggi saat dicuci steam. Untuk mengurangi resiko penyok, anda jg bisa menggunakan cover/pelindung oil cooler yang banyak dijual di toko aksesoris motor. Atau kalo anda rajin ya biasakan cuci sendiri FU anda, hehe.

>>Jaga kondisi kebersihan mesin
Terutama blok mesin dan sirip siripnya, karena fungsinya cukup penting untuk melepas panas dari mesin ke udara luar. Kotoran, lumpur, atau kerak yang menempel di bagian luar mesin dapat menghambat pelepasan hawa panas. Jadi cuci/bersihkanlah motor secara teratur. Motor bersih, panas stabil, performa terjaga.

>>Tambahkan Aksesoris pembantu pendinginan mesin -bila perlu-
Beberapa aksesoris lain jg dapat ditambahkan untuk membantu menjaga menjaga suhu mesin tetap stabil. Misalnya kipas tambahan yg dipasang di oil cooler untuk membantu pendinginan oli, atau selang hawa tambahan yang dipasang di lubang pengisian oli & lubang intip magnet untuk membantu mentransfer hawa panas dari dalam mesin ke udara luar. Tapi kalo dirasa repot ya gak usah jg gpp, cukup utamakan point 1-3 saja.

2. SUARA MESIN BERISIK
Bisa dibilang, hampir semua pengguna awal satria FU pasti mengeluhkan soal bunyi bunyian di mesin ini. Seakan.
Disaat mesin masih dingin -baru dinyalain- sering terdengar suara ‘tik-tik-tik’ dari dalam mesin. Tapi lama kelamaan atau kalau sudah dibawa jalan suaranya perlahan menghilang. Dari banyak kasus, tersangka utama bunyi gemericik ini adalah pengatur ketegangan 'rantai keteng' FU atau istilahnya Tensioner Adjuster milik FU yang – entah kenapa – seperti “lemah syahwat’, alias gampang lemes per nya, tidak mampu lagi menekan rante keteng secara maksimal, sehingga rantai keteng seperti kendur dan berisik, padahal motor masih terhitung baru keluar dealer. Untuk itu, selalu ingatkan cek dan setel ulang tensioner ke mekanik setiap kali Servis rutin di bengkel.

Kalo udah gak maen lagi, alternatifnya:
>>Ganti daleman per tensioner nya dengan per aftermarket yang lebih keras, dulu ada yang jual dengan harga sekitar 50rb an. 

>>Ganti tensioner FU dengan tensioner bawaan motor lain. Tensioner Suzuki Thunder dapat dipasang plug n play di FU. Harga sekitar 60rb. Alternatif lain adalah tensioner Suzuki Smash dengan yg harga lebih murah, 35rb, tapi tensioner smash perlu sediki penyesuaian (dilas) dibatang penekannya yang kurang panjang.

>>Ganti tensioner bawaan pabrik dengan tensioner manual. Untuk tensioner manual ini bisa dengan cara memodifikasi/merubah tensioner standar menjadi manual di tukang bubut. Biayanya cukup murah karena hanya bermodal baut ukuran 12 saja untuk pengganti tonjokan tensioner, dibuatkan lubang dan dratnya di tukang bubut. 

3. SUSAH NETRAL
Keluhan ini biasanya dialami saat kondisi mesin hidup, misalnya saat berhenti di lampu merah. Motor harus sedikit didorong maju atau dimundurin dulu sedikit baru deh bisa masuk gigi netral nya. Tapi ternyata setelah mengganti oli SGO dengan oli semi sintetik, lalu mencoba merubah setelan kopling jadi lebih jauh/full (bisa disetel dari handle kopling diatas atau dari bawah deket bak kopling), masalah ini kemudian hilang dan tak pernah muncul lagi sampai sekarang.

Dengan asumsi tidak ada kerusakan didalam kopling (hub, rumah, kanvas kopling dsb), menurut saya oli yang baik dan setelan/jarak maen kopling yg tepat sudah cukup membantu menyelesaikan masalah ini. Soal merk oli memang memang cocok cocokan. DI FU saya, oli semi sintetik seperti misalnya Shell AX7 atau Enduro racing yang punya fitur ‘anti slip kopling’ sudah cukup bikin empuk persneling dan memudahkan netralin gigi. Oli yang full sintetik yang lebih mahal tentunya lebih baik lagi.

4.KNALPOT NEMBAK
Periksa:
>>Apakah ada kebocoran di sambungan sambungan knalpot di head /pangkal pipa knalpot?
Pastikan area ini tidak ada kebocoran sedikit pun. Ganti paking knalpot untuk memastikan. Murah kok, paling goceng alias lima ribu perak.

>> kemungkinan lainnya adalah setingan karbu yang terlalu kering di putaran bawah. Setel ulang “fuel screw” (orang bilang setelan angin) di karbu standar FU. Jika masih nembak, naikan spuyer/pilot jet (pj) standar fu satu step dulu, dari 12,5 ke ukuran 15 (smash), atau shogun (17,5)

>>Langkah terakhir jika dua hal diatas sudah dilakukan tapi knalpot masih nembak, adalah dengan menon-aktifkan sistem PAIR (Pulsed-Secondary Air-Injection). Bisa dilakukan beberapa cara, tapi yang paling simpel dan dan bisa dikerjakan sendiri adalah dengan membalik plat membran PAIR yang ada di atas kop head. Dengan begitu sistem vakum pair tidak dapat bekerja mengalirkan udara dari box filter ke ehaust port. 

5.RANTAI RODA BERISIK
Banyak pengguna FU yang mengeluhkan suara rantainya yang berisik terutama saat melewati jalanan jelek. Tek tek tek tek..begitu bunyinya kayak tukang mie tek-tek..hehehe. Sumber bunyi biasanya dari rantai yang bersinggungan dengan swingarm. Jika memang tegangan/kekencangan rantai sudah disetel ideal tapi masih suka bunyi, bisa diakali dengan menambahkan karet ban di bantalan rantai nya. Bisa juga dengan mengadopsi bantalan rantai milik Jupiter MX atau Satria 2 tak. Murah meriah, harganya hanya sekitar 20rb.

6 . GAMPANG MOGOK KARENA HUJAN/AIR
Cek lubang pembuangan di head yang letaknya persis dibawah pangkal knalpot, dengan cara dirojok/ditusuk-tusuk cukup dengan menggunakan sedotan aqua gelas atau patahan lidi atau obeng kecil saja, biasanya kalo sudah lancar, air akan mengucur keluar dari lubang ini.
Untuk mempersulit air masuk keruang busi, anda juga bisa menambahkan lilitan isolasi /celotape di chop busi supaya lebih rapat mencegah rembesan air masuk ruang busi, paling 5rb perak harga isolasinya.

7. LAMPU DEPAN REDUP/ KURANG TERANG
Buat rider FU yang suka berkendara malam hari, sektor penerangan tentulah sangat vital fungsinya. Dalam soal ini, harus diakui memang sorot lampu utama bawaan satria FU terhitung lemah alias redup. Mengganti bohlam lampu dengan halogen abal abal saja tidak menyelesaikan masalah, malah merusak reflektor. Paling memuaskan tentu dengan mengaplikasi lampu HID atau Projie di satria FU kita, terang bin keren.
Sayang sekali untuk jenis projector HID ini harganya termasuk menguras kantong. Tak semua pengguna FU rela merogoh kocek sedalam itu untuk sektor lampu penerangan. Alternatif lain, ada jenis lampu LED Luxeon yang harganya lebih terjangkau serta pemasangan yang lebih praktis dibanding HID. Tak perlu ubahan kelistrikan seperti misalnya fullwave, ganti kiprok, dll. Tersedia dalam berbagai pilihan watt, beberapa penjualnya menawarkan paket pemasangan yang cukup terjangkau berkisar 135 – 275rb terima beres.

Segitu saja dulu gan, mudah2an info ringan ini bisa bermanfaat bwt agan agan yg keneneran baru beli FU 

3 Pilar Utama Pendongkrak Performa Satria FU standar

Sudah jadi rahasia umum bahwa rata rata pemakai satria FU adalah para penyuka performa, doyan yang kenceng kenceng, hehe. Tenaga bawaan satria FU yang diklaim mencapai 16dk memang cukup memanjakan para penyemplaknya. 150cc DOHC 4 Valve 6 Speed. Hmm,,,,maknyoss pemirsa. Ditambah lagi bobotnya juga ringan (hanya 95kg), membuat akselerasinya semakin mudah melesat. Istilah kerennya; power to weight ratio nya (PWR) tinggi. Tenaga besar, beban yang harus ditarik enteng. Ya ngacir dehh. 
Toh, dengan segala keunggulan mesinnya itu, masih banyak FU rider yang merasa kurang puas dengan performa tunggangannya. Gak percaya? Lihat saja berbagai bahasan atau obrolan di berbagai forum FU, apa yang paling sering dan paling ramai ditanyakan atau didiskusikan ? pasti soal mesin dan segala modifikasinya. Termasuk saya juga begitu dulu (duluuuuu banget waktu masih muda, hehe). Maklum pemirsa, namanya manusia, apalagi anak muda, gampang merasa bosan dan tidak puas, apalagi kalo anda tipe rider berjiwa sembalap, alias racer wanna be, yg suka galau kalo diasepin motor lain dijalan. Pasti gampang penasaran dan timbul hasrat untuk mengupgrade performa FU kesayangan anda. Ayoo ngaku..hehe.

Melihat kebutuhan ‘pasar’ ini, Tak aneh kalau kemudian berbagai doping peningkat performa FU timbul menjamur dan menjadi komoditi ‘hot’ yang laris manis diserbu para rider FU. Celakanya, bagi rider FU pemula yg awam mesin – seperti saya saat pertama kali punya FU – keberadaan part part ‘resing’ ini kadang malah membuat kita bingung menentukan doping apa yang paling tepat untuk mewujudkan keinginan kita itu, saking begitu banyaknya tawaran di pasaran.

Semua seller pastilah mengklaim dagangannya paling ampuh mendongkrak performa. Apalagi biasanya dengan embel embel ‘racing’ di belakang namanya..seperti cdi resing, kem resing, koil resing, per klep resing, per kopling resing, dsb… hmmm siapa yg tidak tergiur coba. Kalo bisa mungkin semua part dikasih nama racing belakang namanya biar makin menjual.. . Bisa jadi nanti namanya jd air filter racing, kanvas kopling racing, chop busi racing, tromol racing, gas spontan racing, intake racing, all about racing deh pokoknya hehehe. Belum lagi inovasi dan aksesoris racing seperti misalnya peningkat oktan , pemusat arus koil, selang pernafasan, partikel pelapis silinder, rantai dan gir tipis, vek jari jari, arm almunium, stabilizer, dan lain sebagainya. Semuanya berupaya memenuhi hasrat rider yang ingin meningkatkan performa FU nya, entah itu dalam bentuk tarikan lebih enteng, akselerasi lebih cepat, atau top speed lebih yahud.

Saya mengalami sendiri disaat dulu FU saya masih standar ting-ting. Suatu waktu, bermula dari pengalaman pahit tak mampu mengejar Yamaha scorpio saat sedang pulang kerja, muncul keinginan untuk membeli doping tambahan buat FU saya. Dengan dana < 500ribu ditangan, saya bingung mau beli apa dulu. Salah salah memilih, yang ada malah dompet terkuras tapi hasil peningkatan performa yang diperoleh tidak sesuai janji janji yang diharapkan.

Ambil satu contoh saja misalnya koil racing deh. Untuk satu part ini saja dipasaran tersedia cukup banyak alternative koil yang sering diburu para FUers. Dari mulai koil orisinal bawaan motor lain seperti misalnya koil RR, Scorpio, RM80, atau YZ125. Atau koil racing bermerk seperti blue thunder, TDR, Andrion XP, Protec, Daytona, Nology, dan masih banyak lagi. Harga koilnya jg macem macem, ada yg 80rb, 100rb, 150rb, 350rb, 500rb sampe yg lebih mahal dari itu jg ada. Untuk satu part kecil ini saja saya sudah dibikin puyeng memilih. Akhirnya saya beranikan pilih salah satu yg harganya menengah, 150rb. Setelah dipasang, kok kayak gak ada perubahan berarti ya? Kalopun ada, yaa ‘beti’ lah, alias beda beda tipissss sama rasa koil standar, entengan dikit gimanaaa gitu. Hehe. Akhirnya gak puas trus sibuk lagi coba-coba koil merk lain. Hadeuhhh… melayang sia sia deh tuh 150rb. Demikian juga ketika saya penasaran ingin coba busi ‘racing’. Konon katanya mampu membuat pembakaran lebih sempurna. Atas saran dari sana sini, dipilihlah tipe IU24., harganya 80rb kalo tidak salah. Pasang pasang, yaaa begitu-begitu saja rasanya. Sama saja kayak busi standar yang 10ribuan, hehe. Total total,,untuk dua part ini saja duit saya 230rb melayang nyaris sia sia.

Trus gimana dong mensiasatinya ?
Belajar dari tahapan proses modifikasi performa yang pernah saya lalui di FU saya sendiri, juga melihat testimoni dari banyak teman teman di komunitas FU, untuk kategori part plug n play (tanpa rubahan di dalam mesin) hanya ada 3 part yang bener TERASA efek perubahan tenaganya dibanding sebelum pasang part tersebut. Jadi, jika anda mencari peningkatan performa signifikan buat FU standar anda, jgn pusing pusing pilih part lain, FOKUSKAN incaran pada 3 part ini saja dulu. Yang lain lainnya belakangan aja. Kalo ada duit sisa jajan bangsa 50rb atau 100rb, daripada dipake beli part part kecil yg efeknya kurang berasa, mending tabungin aja dulu buat beli 3 pilar utama ini.

Part apa sajakah itu?
Inilah 3 pilar utama (plug n play) pendongkrak performa satria FU standar yang harus diutamakan.


1. KARBURATOR SKEP/KONVENSIONAL
Suatu ketika, seorang teman FUers menawarkan ke saya karburator Keihin PE28 thailand bekas pakai di motornya. Karena teman, dia mau saja ketika saya sodorkan uang 250rb rupiah untuk menebus karbu itu. Walau sempat takut boros, merusak mesin karena open filter dsb, saya paksakan juga pasang tuh karbu di FU standar saya. Ladalah, begitu terpasang, disetting, dan akhirnya saya coba bawa jalan, Drastis sekali perbedaannya. Seperti dijambak jambak setiap kali saya buka gas. “Waduh, tau begini dari dulu aja saya beli karbu PE ya” sesal saya saat itu. Ulasan tentang kenapa saya tempatkan karbu dulu sebelum yg lain dapat dibaca di artikel yg ini.

Karbu vakum Fu memang cukup mumpuni dibanding karbu ‘bebek’ pada umumnya, namun rasanya masih kurang nampol mengeluarkan potensi mesin 150cc FU yang sesungguhnya. Lihat saja CBR150 lama, karbu standar nya sudah ukuran 28 walo sama sama vakum (klepnya jg lebih gede sih ). Jadi memang rasanya tak berlebihan kalo fu rider aplikasi karbu 28 di FU nya. Berasa banget bedanya.

Selain Keihin PE28 thai, saya juga pernah berkesempatan memasang 2 karbu lain di FU saya. Yang satu Keihin PWK28 Japan, satu lagi karbu buatan Taiwan apa china gitu saya kurang ngerti, merknya Shengwei 30mm. Sempat juga pinjam pakai PWK28 Sudco punya teman, lebih enak lagi rasanya -maklum karbu mahal- hehe. Pokoknya apapun jenisnya, semuanya tetap terasa peningkatannya kalo dibanding karbu standar deh. Gak nyesel deh ganti karbu skep (konvensional). Boros boros dikit mah wajar lahh..kebayar kok sama performanya .

Untuk anda yang belum familiar dengan teori cara kerja karburator, ada baiknya membaca artikel tentang Panduan Memahami Cara Kerja Karburator untuk pemula disini.

2. CDI UNLIMITER
CDI unlimiter (resing) pertama yang saya beli adalah Cheetah Power Classic seharga 300rb. CDI nya masih ada sampai sekarang dipakai teman. Selain itu hanya sekedar mencoba motor teman atau pinjam CDI nya buat dipasang di FU saya, hehe. Beberapa cdi yg pernah coba dirasain misalnya BRT hyperband, Andrion XP, Lek, Rextor adjustable, dan Shindengen E7.

Pasti ada pertanyaan, cdi unlimiter apa sih yang paling manteb ??
Nah, terus terang saya bukan tipe fanatik merk cdi. Buat saya semuanya enak enak saja. Jadi saran saya, untuk motor standar, anda gak perlu neko neko pilih CDI. Tinggal sesuaikan dengan budget anda saja. Gak usah terlalu pusing jg, bahkan CDI entry level seperti misalnya CDI varro pun sudah dapat memenuhi kebutuhan anda kok. (baca kisah FU Lone Rider standar 3 pilar tembus 160kpj cuma dgn cdi varo). Yang penting bisa melepaskan limiter CDI standar saja sudah cukup. Senang otak atik pengapian? silahkan pilih cdi adjustable, tuneable, atau programmable. Mau yang praktis praktis, pilih yang tinggal colok (fixed cdi) jg gak masalah.

Belum begitu familiar dengan CDI racing? silahkan baca dulu dua artikel berikut ini:
- Timing Pengapian, Apa Sih ?
- 5 CDI Racing Favorit Pendongkrak Performa Satria FU Standar

3. KNALPOT FREEFLOW
Untuk knalpot FU memang harganya cukup menguras kantong bila kita bener bener pengen yang berkualitas, tidak hanya enak tarikannya, tp juga suaranya ngebass dan enak didengar. Makanya dulu pun saya memilih knalpot sebagai tahapan akhir setelah karbu dan cdi. Maklum harganya menguras dompet, hehe. Hampir 1 tahun saya cukup puas dengan paket PE + CDI + Knalpot standar pipa pitsbike, trus kemudian coba bobok silincer sambil menabung untuk membeli knalpot racing ‘beneran’. Beberapa knalpot yang pernah saya pakai di motor sendiri ahirnya adalah CMS, DBS (pinjem punya temen, hehe), dan WRX/ RX8. Semuanya memuaskan, baik performa maupun suaranya.

Bagi anda yang benar benar mepet dana, jangan jg bekecil hati. Masih cukup banyak tersedia pilihan lain untuk knalpot FU. Selain knalpot merk lokal lain, anda juga bisa mempercayakan bengkel bengkel rumahan spesialis perancang knalpot (istilahnya knalpot bikinan/handmade), apalagi bengkel knalpot yang sudah biasa melayani pesanan knalpot untuk balapan liar, biasanya gak kalah garang lho performanya. Seorang teman sanggup menembus top speed 160kpj dengan FU standarnya yang hanya bermodal karbu PE+CDI varro+Knalpot handmade/bikinan. Mantep kan?

Nahh…itulah tadi 3 pilar utama pendongkrak performa satria FU yang menurut saya harus didahulukan FU standar jika memang benar benar ingin mendapatkan kenaikan power dan akselerasi yang signifikan. Anda bisa mencicil satu satu atau sekaligus tiga tiga nya sesuai dengan budget yg anda miliki. Sebelum 3 pilar ini komplit, percayakan saja part part lainnya pada bawaan standar FU. Nahhh setelah 3 pilar ini komplit, barulah kita bisa melirik doping doping lain sebagai penyempurna performa tunggangan kita.

Dari pengalaman saya pribadi, hanya dengan PE28+CDI unlimiter+knalpot standar bobokan saja saat itu, akhirnya fu saya sanggup juga melewati motor sport 225cc dan sport 150cc DOHC standar….revans lunas dan plong rasanya..hehe.

Cara Merubah Ac Ke Dc Pada Kelistrikan Sepeda Motor

Pengertian kelistrikan AC pada motor adalah kelistrikan lampu motor mengikuti putaran mesin dimana jika mesin motor menyala barulah lampu motor dapat menyala.
Sedangkan kelistrikan DC pada motor adalah kelistrikan lampu sepeda motor tidak mengikuti putaran mesin sehingga lampu motor dapat dinyalakan pada saat mesin motor tidak dihidupkan dengan syarat kunci kontak motor dihidupkan dan menghasilkan cahaya yang lebih stabil karena tidak mengikuti putaran mesin.
Apabila sobat menggunakan Lampu Motor HID maka listrik sepeda motor harus lebih dahulumengubah arus dari AC ke DC untuk mendapatkan supply listrik HID motor yang stabil dan langsung sepenuhnya mendapatkan listrik dari aki sepeda motor.

Untuk memulai merubah arus AC ke DC, sobat membutuhkan alat-alat berikut :

·                     Test pen dc.
·                     Isolasi yang kuat.  
·                     Pisau Cutter.
·                     Kabel-kabel sesuai kebutuhan.

 
Setelah menyiapkan alat-alat tersebut, sobat selanjutnya memeriksa supply listrik dan menentukan kabel mana dan warna apa yang mengisi jalur lampu depan. Untuk mencari tahu kabel tersebut sobat dapat membuka switch yang berperan sebagai sakelar untuk menghidupkan lampu kecil [low beam] dan lampu high beam [high beam].

Pada umumnya untuk sepeda motor honda berwarna kuning, sepeda motor yamaha berwarna kuning dan suzuki biasanya berwarna kuning dan putih. Namun untuk lebih pastinya, sobat disarankan untuk konsultasi dengan bengkel variasi atau bengkel modifikasi yang sudah berpengalaman.

Setelah sobat sudah meyakini dan menandai kabel mana yang menyuplai listrik untuk lampu depan sepeda motor, selanjutnya sobat harus mencari tahu socket yang menghubungkan dari sisi bawah ke lampu besar.

Setelah menemukan socket yang mensuplai listrik ke lampu besar, mulai lah merubah arus AC ke DC pada tahap ini. Kabel yang sebelumnya sudah ditandai tadi dapat dilepas dari socket tersebut pada bagian sekunnya dengan dicongkel menggunakan obeng min. Setelah sekun berhasil terlepas, segera sambungkan kabel yang yang menuju sakelar on/off lampu ke aki dan dapat juga dijumper ke kunci kontak.

Lakukan dengan teliti dan jangan sampai salah dalam menyambung kabel-kabel tersebut karena pada umumnya ada dua kabel dan pilih yang BIASANYA berwarna hitam untuk sepeda motor honda, kuning dengan garis oranye untuk sepeda motor suzuki dan merah bergaris hitam untuk sepeda motor yamaha.

Setelah langkah-langkah diatas selesai dilakukan, sobat dapat mulai memasang kiprok (bila perlu) dan kabel yang sebelumnya disambungkan jangan lupa untuk diisolasi untuk menghindari korsleting.
Selanjutnya sobat harus memeriksa voltase yang dihasilkan apabila ketika hid motor dinyalakan apabila diatas 12.4V maka bisa dipastikan aki sepeda motor anda akan awet dan tidak akan tekor.

Selamat mencoba merubah ac ke dc pada sistem kelistrikan sepeda motor anda, sebelum memasang lampu motor hid. Anda akan mendapatkan pengalaman lebih nyaman dalam berkendara dengan hid lampu motor. Dapatkan lampu hid motor berkualitas, lampu hid murah dan lampu hid bergaransi hanya dari importir dan distributor utama di www.pusatlampuhid.com.